Mengapa Rasulullah Saw. Melarang Meniup Minuman dan Makanan yang Panas?

 

Assalamualaikum wr. wb.

Sering kali kita meniup makanan dan minuman yang masih panas. Entah itu karena terburu-buru, selera, atau alasan lainnya. Padahal hal itu telah dilarang oleh Rasulullah Saw. yang terlihat dalam hadis berikut :


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى 

اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ 


Dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Ayahnya dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian minum, maka janganlah bernafas di tempat air minum tersebut." (H.R. Bukhari no. 5199)


Terlihat dalam hadis di atas bahwa Rasulullah Saw. melarang meniup makanan dan minuman yang masih panas. 


Lalu mengapa Rasulullah Saw. melarang perbuatan tersebut? Apakah ada penjelasan ilmiah mengenai larangan tersebut? Dan apa dampaknya jika kita melanggar larangan itu?


1. Minuman dan Makanan Panas yang Ditiup

Minuman dan makanan yang panas mengeluarkan uap air (H2O). Ketika kita bernafas, maka kita menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2). Dan ketika kita meniup minuman dan makanan panas, maka uap air akan bertemu dengan karbondioksida yang kita keluarkan saat bernafas.

Abdul Syukur Al-Azizi dalam bukunya, Hadits-Hadits Sains menjelaskan bahwa ketika uap air (H2O) bertemu dengan karbondioksida CO2), maka jadilah H2CO3. H,CO, merupakan senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang berfungsi mengatur tingkat keasaman (pH) di dalam darah. 

Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung senyawa tersebut bisa membuat keasaman dalam darah meningkat (asidosis).

Dalam keadaan normal, darah memiliki batasan kadar keasaman atau pH yakni 7,35-7,45. Jika kadar keasaman ini lebih tinggi dari pH normal, maka tubuh dapat berada dalam kondisi asidosis.

 Kondisi ini cukup berbahaya bagi tubuh yang bisa menyebabkan gangguan jantung ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak, dan pusing karena tubuh berusaha menyeimbangkan kadar pH darah.

2. Dampak Meniup Minuman dan Makanan yang Panas 

Selain gangguan jantung, meniup minuman dan makanan yang panas juga menyebabkan beberapa dampak negatif lainnya, diantaranya adalah :
  1. Kemungkinan terkena bakteri helicobacter pylori yang banyak menyebar melalui pernapasan. Bakteri ini menyebabkan peradangan lapisan lambung juga menjadi penyebab paling umum dari borok-borok (ulcers) di seluruh dunia.
  2. Media penyebaran virus, bakteri dan partikel berbahaya.
  3. Mikroorganisme dalam mulut karena sisa-sisa makanan yang membusuk juga akan menempel pada minuman dan makanan panas yang ditiup akan berdampak buruk jika masuk ke perut.
Dengan fakta-fakta tersebut, para dokter dan ahli kesehatan pada abad modern merekomendasikan agar kita sabar menunggu minuman atau makanan panas tanpa meniupnya. Namun, terlepas dari itu semua, pada dasarnya kita dituntut untuk bisa bersabar dan menikmati kenikmatan yang ada bukan dengan cara terburu-buru.

Sumber : Al-Azizi, Abdul Syukur. 2018. Hadits-hadits Sains. Jakarta Selatan. Suka Buku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Pahami Hadis